Harga : Rp. 150.000
Komposisi :
Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg.
Cara Kerja Obat :
Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari
Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek
langsung dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan
kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi
berdasarkan penghambatan enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk
ionkalsium keintra sel. Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin
terhadap aktivitas saraf otonom dan sensitivitas jantung terhadap
neurotransmiter.
Indikasi :
Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium.
Posologi :
Dewasa:
Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi.
Untuk digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap
6-8 jam sampai tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat
dan dosis penunjang 1/2-2 tablet
sehari (1/2 - 1 tablet pada usia lanjut), tergantung pada berat badan dan kecepatan bersihan kreatinin.
Dosis harusdikurangi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Anak-anak dibawah 10 tahun :
0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.
Peringatan dan Perhatian :
Dosis lebih rendah pada pasien dengan berat badan rendah.usia lanjut,
hipokalemia dan hipotiroid. Setelah pemberian selama 14 hari, dosis
hams diturunkan dan disesuaikan dengan respon pasien. Hati-hati
pemberian pada ibu hamil dan menyusui.
Hati-hati pemberian pada penderita gagal jantung yang menyertai
glomerulonefritis akut, karditis berat, gangguan fungsi ginjal sedang
sampai berat, hipokalsemia, hipomagnesemia, aritmia atrium yang
disebabkan keadaan hipermetabolik, penyakit nodus SA, Sindroma Wolff -
Parkinson - White, perikarditis konstriktif kronik, bayi neonatus dan
bayi prematur. Blok AV tidak lengkap pada pasien dengan serangan Stokes -
Adams dapat berianjut menjadi Blok AV lengkap. Jangan digunakan untuk
terapi obesitas atau takikardia sinus, kecuali jika disertai gagal
jantung.
Digoksin dapat menimbulkan perubahan ST-T yang pgsitjf semu pada EKG
selama testlatihan. Anoreksia, mual, muntan dan aritmia dapat merupakan
gejala penyerta gagal jantung atau gejala-gejala keracunan digitalis.
Bila timbul keracunan digitalis maka pemberian obat digitalis
dandiuretik dihentikan.
Efek Samping :
Dapatterjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.
Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform
atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus,
takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung
dan halusinasi visual. im
Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.
Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain.
Kontra indikasi :
BlokAVtingkat 2danblok AVtotal.
Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson - White.
Fibrilasi ventrikel.
Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalis.
Interaksi Obat :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar
digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia,
sehingga mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu
menginaktivasi digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian
bawah. Propantelin, difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin.
Antasida, kaolin-peptin, sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa
obat kanker, menghambat absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan
resiko aritmia. Beta - bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam
penghambatan konduksiAV.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering, dalam wadah tertutup rapat.
Kemasan dan Nomor Registrasi :
Botol berisi 100 tablet, No. Reg.: GKL8920908210A1
Kotak berisi 10 strip @ 10 tablet, No.Reg.: GKL 8920908210A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
INDOFARMA BEKASI - INDONESIA